Bentuk pendidikan masa prasejarah masih sangat sederhana. Pendidikan
hanya dilakukan melalui keluarga. Orang tua memberikan materi pendidikan
kepada anak. Sesuai dengan karakteristik masyarakat yang sangat
tergantung pada alam dan lingkungan, materi pendidikan diarahkan pada
keterampilan untuk berburu, meramu, mengumpulkan makanan, bercocok
tanam, dan mencetak benda. Model pendidikan berbentuk aplikatif,
langsung ke lapangan (alam terbuka) dan diturunkan secara turun-temurun.
Hal itu dapat dilihat dari kebudayaan yang dihasilkan masyarakat
prasejarah, mulai dari masa paleolithikum, mesolithikum, neolithikum,
megalithikum, dan perundagian. Pada masa perundagian, pendidikan sudah
diarahkan untuk menguasai pembuatan beberapa benda logam, misalnya
gerabah perunggu, kapak perunggu, bejana, nekara, moko, dll. Pengajaran
pada masa ini sudah dilakukan pada tingkat sosial tertentu. Manusia
dicita-citakan sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakatnya,
yaitu memiliki semangat gotong royong, menghormati para tetua, dan taat
kepada adat.