Eksplorasi setelah masa kemerdekaan pendidikan pada tingkat dasar di sini kalau kita amati ada penampilan diorama yang menggambarkan bagaimana pendidikan dasar bermetamorfosa dari mulai pendidikan atau sekolah rakyat yang tak berseragam sampai sekolah dasar yang berseragam. Pada masa sekitar tahun 1950-an dalam suasana Revolusi, sehingga pendidikan itu masih difokuskan kepada bagaimana meningkatkan partisipasi anak-anak untuk mau belajar, seringkali mereka anak-anak dan orang dewasa yang pernah menjadi pasukan pejuang banyak yang ditawari untuk kembali lagi ke sekolah dan ada yang menempuh dimulai dengan pendidikan dasar.
Koleksi di museum ini kalau kita lihat diorama nya itu ada perbedaa, sekolah dasar pada masa tahun 50-an dengan Sekolah Dasar di era tahun 70-an, yang paling jelas di era tahun 50-an kalau kita lihat dengan detail, diorama patung-patung nya itu ada yang masih belum berseragam ada yang juga tidak bersepatu. Hal itu merupakan gambaran jiwa zamannya, bahwa pada waktu itu sekolah dasar dengan nama sekolah rakyat, belum punya aturan-aturan yang sifatnya penyeragaman.
Tapi kalau kita langsung mengikuti koleksi berikutnya ada gambaran diorama pada masa pemerintahan orde baru yang kemudian kita kenal dengan sekolah dasar. Berdasarkan Instruksi Presiden atau kemudian dikenal dengan SD Inpres SD Inpres ini ya pada dasarnya pada awalnya itu kebijakan yang ditujukan di untuk daerah-daerah di pedesaan atau di perkotaan untuk masyarakat yang ekonomi kelas bawah. walaupun murid – muridnya sudah berseragam sekolah Inpres ini, suasananya masih banyak seperti di desa, begitu dari mulai permainan anak-anak pada masa istirahat maupun perlengkapan-perlengkapan belajar. Tetapi dari hasil penelitian terakhir tentang SD Inpres ini sangat mengagumkan, bahwa dengan program SD Inpres ini Indonesia itu mampu meningkatkan 1 level partisipasi pendidikan khususnya untuk tingkat Sekolah Dasar. Berharap, Diorama ini bisa menggambarkan perubahan sekolah dasar dari masa pasca kemerdekaan tahun 50-an hingga menuju ke tahun 70-an.