
Kamis, 6 Maret 2025. Museum Pendidikan Nasional mengadakan kegiatan bincang Ramadan bersama Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd. (Narasumber) dan Prof. Dr. Leli Yulifar, M.Pd. (Host). Kegiatan ini bertema “Keutamaan Bulan Ramadan dan Malam Lailatul Qadr bagi Umat Muslim”. Acara ini diadakan secara daring melalui live streaming di Instagram Museum Diknas UPI.
Profesor Juntika Nurihsan menjelaskan keistimewaan bulan Ramadan dan bagaimana umat Muslim sebaiknya mempersiapkan diri untuk meraih keberkahan malam Lailatul Qadr. Beliau menegaskan bahwa Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan magfirah (ampunan), dimana Allah SWT melipatgandakan pahala bagi setiap amal ibadah yang dilakukan.
Keutamaan Ramadan lainnya yang dibahas dalam bincang ini meliputi peran Ramadan sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an, pembukaan pintu surga dan penutupan pintu neraka, serta puasa sebagai sarana pengendalian diri. Profesor Juntika dalam podcast ini memaparkan, “Saum itu ada tingkatan. Ada saum yang umum, ada saum yang khusus. Yang bisa membuat setan tak berdaya itu saum yang khusus. Kalau saum biasa, hanya menahan makan, minum, dan hubungan suami istri. Tapi kalau saum khusus, menjaga seluruh diri dari perbuatan maksiat—tangan, kaki, mulut, telinga, mata, dan hati. Itulah saum yang spesial, saum yang membuat setan tak berdaya masuk ke dalam jiwa manusia.” Hal ini menjelaskan bahwa ada tiga tingkatan puasa:
- Puasa Umum, yaitu hanya menahan makan, minum, dan hubungan suami istri;
- Puasa Khusus, yaitu menjaga semua anggota tubuh dari perbuatan maksiat;
- dan Puasa Khususul Khusus, yaitu puasa yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan kepada Allah SWT.
Dalam diskusi, juga dibahas tentang Malam Lailatul Qadr yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini diperkirakan terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya di malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan). Profesor Juntika menekankan pentingnya mempersiapkan diri dengan memperbanyak doa, melaksanakan shalat malam, membaca dan menadaburi Al-Qur’an, serta menghindari perbuatan maksiat.
Beliau sempat berbagi pengalaman spiritualnya, menjelaskan bahwa pada malam Lailatul Qadr seseorang bisa merasakan ketenangan dan kedamaian yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Keindahan malam ini bukan hanya tentang pahala yang besar, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bisa merasa lebih dekat dengan Allah SWT.
Perbincangan di Museum Pendidikan Nasional UPI tersebut memberikan penegasan bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan kesempatan bagi umat Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. Keistimewaan puncaknya adalah Malam Lailatul Qadr, yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, umat Muslim sebaiknya memanfaatkan Ramadan dengan lebih banyak beribadah, berdoa, dan meningkatkan kualitas diri.
Kegiatan bincang ramadan ini akan terus berlanjut selama bulan ramadan, live setiap hari rabu pada pukul 10.00 – 11.00 WIB hanya di Instagram @museumdiknas. Stay tune dan jangan lupa nonton ya!