Skip to content
Home » Blog » Napak Tilas Sejarah di Museum Pendidikan Nasional UPI

Napak Tilas Sejarah di Museum Pendidikan Nasional UPI

  • admin 

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kota Tegal bermaksud mengadakan Napak Tilas Sejarah Kebangsaan di Museum Pendidikan Nasional UPI. Acara tahunan yang bertujuan untuk mempelajari sejarah terkait instansi dan mengaplikasikan ilmunya di Kota Tegal untuk mendukung program penerintah setempat.

dok : ika sulistiani

Museum Pendidikan Nasional mempunyai konten menarik terlebih diantranya Sejarah Pendidikan Nasional dari masa ke masa. Dengan menilik Museum Pendidikan Nasional dari segi arsitektur bangunan, fungsi Museum, Konten Museum, Pelayanan serta Program Museum bahkan sarana dan pra sarana pendukung serta SDM Museum diharapkan Pemerintah setempat khususnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kota Tegal untuk merealisasikan.

Dok : Ika Sulistiani

Sangat Menginpirasi, begitu ujaran yang pantas diajukan bagi Museum Pendidkan Nasional UPI ujar Bapak Mohammad Sefrudin selaku Anggota DPRD Tegal bahkan Museum Diknas sangat jauh dari kesan kuno dan angker. Salahsatu hal yang menginspirasi adalah Membuat Museum modern dan menarik dengan sentuhan digital. Sehingga generasi milenial mulai mengagumi Museum sebagai sarana belajar yang menyenangkan juga sarana rekreasi yang edukatif.

Diikuti sekitar 50 orang peserta juga Bapak Santosa, A.Ma., P.K.B., S.H selaku Sekretaris badan KESBANGPOL dan Bapak Mohammad Sefrudin selaku Anggota DPRD Tegal serta Ibu Dr. Lely Yulifar, M.Pd selaku Kepala Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. Acara yang berlangsung mulai jam 09.30 sampai dengan 11.45 dimulai dengan pemaparan materi dari Ibu Dr. Lely Yulifar, M.Pd Kepala Museum Diknas dan Bapak Mohammad Sefrudin selaku Anggota DPR dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di ruang pertemuan Museum Diknas. Setelahnya peserta dipersilahkan mengunjungi ruang pamer Museum Pendidikan Nasional peserta sangat antusias menemukan kesempatan belajar, berinteraksi sosial, melakukan hal-hal yang berharga dan merasakan kenyamanan saat berada di Museum.

dok : ika sulistiani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *