Skip to content
Home » Blog » Pembukaan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) eksternal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang tahun 2019 di Plaza Inner Court Universitas Pendidikan Indonesia

Pembukaan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) eksternal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang tahun 2019 di Plaza Inner Court Universitas Pendidikan Indonesia

  • admin 

(berita.upi.edu)Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bersama 5 perguruan tinggi di Jawa Barat yaitu Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI), Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani (STIKES A. Yani), Universitas Kristen Maranatha (UKM) dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, mengikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2019. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, tujuannya untuk mengetahui perkembangan dan mengevaluasi pelaksanaan Penugasan PKM 5 Bidang Tahun 2019. Dalam kesempatan tersebut, UPI menjadi tuan rumah. Kegiatan berlangsung di Museum Pendidikan Nasional (Mupenas) UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, berlangsung mulai Kamis hingga Sabtu (27-29/6/2019).

Dalam sambutannya, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengucapkan selamat kepada para mahasiswa terpilih, ditegaskannya,”Ini tidak mudah, karena harus bisa mengalahkan kawan sendiri, sebagai contoh, di UPI ada 700 proposal yang diusulkan namun yang lolos hanya 27 proposal. Ini mengindikasikan bahwa sangat ketatnya persaingan di PKM. Dengan dekimian, rasanya tidak berlebihan jika kalian dinobatkan sebagai sumber daya manusia yang unggul Inodensia tahun 2045.”

Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, dituntut tidak hanya menguasai bidang keilmuan yang dipelajarinya saja namun juga menguasai keterampilan berpikir atau mampu menguasai kompetensi abad 21 yaitu kemampuan berpikir kritis (critical thinking skill), kreativitas (creativity), komunikasi (communication) dan kolaborasi (collaboration). Ini harus menjadi satu kebutuhan, karena pekerjaan yang rutin sudah dan akan dikerjakan oleh mesin. Sebagai contoh, UPI sudah menerapkan SIKD (web based) dalam aktifitas surat menyuratnya, sehingga tidak lagi membutuhkan orang yang mengantarkan surat karena sudah web based.

“Para mahasiswa diharuskan memiliki keterampilan manajerial, kemampuan berkolaborasi dan kemampuan berkomunikasi. Mahasiswa juga harus memiliki kemampuan daya adaptif terhadap perkembangan dan tantangan baru, jadi sekarang kita berada pada era revolusi industry 4.0 yang ditandai dengan penerapan teknologi digital di dalam aspek kehidupannya. Mahasiswa harus menjadi solutif, menjadi bagian dalam pemecahan masalah terhadap tantangan yang ada di masyarakat, ini merupakan challenge,” ungkapnya.

PKM merupakan salah satu media dalam mewadahi pengembangan minat, bakat dan penalaran mahasiswa, paparnya. Diharapkan, mahasiswa mampu menyatukan berbagai macam disiplin ilmu atau inter dan transdisipliner, karena permasalahan yang dihadapi tidak bisa diselesaikan sendiri, harus mampu berkolaborasi dengan bidang ilmu lainnya, ini adalah jiwa dari PKM.

Diharapkannya,”Melalui PKM, diharapkan lahir inovasi yang menghasilkan produk-produk baru, karya-karya baru dan pemikiran baru untuk meningkatkan nilai tambah dan untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan atmosfir akademik bagi mahasiswa maupun universitas.”

UPI ucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak terkait atas dedikasinya di dalam menciptakan atmosfir akademik di masing-masing perguruan tinggi. Selamat unjuk kemampuan, tunjukan yang terbaik, raih tiket menuju Pimnas.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Pemonev Prof. Dr. Tukiran, M.Si., dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang mewakili Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekditi, menjelaskan bahwa kegiatan monev dilakukan terkait tata cara dan menyamakan persepsi tentang pelaksanaan PKM 5 bidang. Monev itu bukan semata-mata ujian namun sebuah pencerahan. Selama 3 hari ini bersama Drs. Soewardi, M. Sn., dari Istitut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta akan menindaklanjuti pelaporan terkait apa-apa yang sudah dilakukan selama ini. Inti dari monev ini adalah melengkapi 2 form, yang pertama adalah Form Laporan Kemajuan, dan yang kedua adalah presentasi yang melaporkan kemajuannya. (Maisa Fitriani)