Konservasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh konservator dalam upaya pelestarian benda-benda yang memiliki nilai sejarah yang dimiliki Mupenas UPI, pada kesempatan kali ini kami akan membahas penanganan interpentive jenis konsolidasi (penguatan struktur) pada koleki manuscript daluang . Jepang memiliki ketas tradisional wasi, Mesir memiliki Papyrus dan Indonesia pun memiliki kertas tradisional daluang yang harus dilestarikan keberadaanya beserta proses pembuatannya yang menjadi warisan budaya Indonesia.
Prinsip penanganan konservasi
- PP 66 2015
- UUD NO 11 Tahun 2010 tentang pelestarian benda cagar budaya
- Prinsip teknis (workmanship authenticity,material authenticity,design authenticity)
- Standar Operasional Prosedur konservasi Mupenas UPI
- ICOM code ethic of Museum
alat dan bahan yang digunakan untuk konservasi :
- Environment meter krisbow
- PH Indicator
- Magnetic stirrer
- Scalpel
- Gelas kimia
- Kulit kayu
- Gohsenol
- Alcohol
- Aqua destilasi
Metode Penanganan
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
- Lakukan pengamatan dan pengukuran secara menyeluruh terhadap koleksi yang akan ditangani
- Angkat debu dengan kapas pada seluruh bagian koleksi
- Siapkan larutan penguat struktur
- Lakukan proses penguatan struktur pada seluruh bagian koleksi
- Biarkan kering secara alami
penulis : Konservator MUPENAS