Asal-Usul Tahun Masehi

Tahun Masehi adalah penanggalan yang digunakan secara internasional dan dinamakan dengan Anno Domini (AD). Penanggalan Masehi adalah sebutan untuk penanggalan tahun yang digunakan pada kalender Julian dan Gregorian. Perhitungan kalender ini didasarkan pada perputaran bumi mengelilingi matahari, dari perhitungan itu didapatkan angka 365 hari. Pada awalnya, penanggalan di Kekaisaran Roma ditetapkan berdasarkan berdirinya Kota Roma. Pimpinan Gereja melalui Kaisar Justinian seorang Rahib Katolik memerintahkan Dionisius Exoguus  untuk membuat perhitungan tahun dengan dasar tahun kelahiran Yesus. Penanggalan tersebut menggunakan istilah Masehi (M) dan Sebelum Masehi (SM) yang mengacu pada kelahiran Yesus.

Dalam perjalanannya, penanggalan Masehi sangat dipengaruhi oleh tradisi astrologi Mesir Kuno, Babel, Mesopotamia, Yunani dan Romawi Kuno serta mendapat intervensi dari Gereja. Sistem penanggalan kalender Masehi sudah ada sejak 2.000 SM di dasarkan pada ilmu astrologi bangsa Mesopotamia. Astorologi pada awalnya digunakan oleh para ahli perbintangan Mesir 1.000 SM untuk ramalan mengenai masa depan. Selanjutnya orang Babel mengembangkan sistem kalender dengan menghubungkan perubahan musim dengan rasi Bintang atau konstelasi. Antara tahun 600 SM dan 200 SM. Mereka mengembangkan sistem untuk menghitung penanggalan hari dan menggambar horoskop perorangan.

Sebuah gagasan teologi menjelaskan bahwa perhitungan penanggalan sebelum lahirnya Yesus dihitung mundur atau minus, karena Yesus dianggap sebagai penggenapan dan pusat Sejarah Dunia. Tahun kelahiran Yesus dihitung sebagai tahun 1, sedangkan sebelum itu adalah 1 SM (Sebelum Masehi). Sistem penanggalan tahun ini mengalami sejarah yang cukup panjang sejak zaman Romawi Kuno dan hingga saat ini diadobsi sebagai penanggalan secara internasional.