Salah satu perayaan hari raya Idul Fitri adalah dengan mengadakan acara silaturahim atau biasa disebut dengan “Halal Bihalal”. Dalam bahasa Arab kata tersebut mengandung tiga makna yaitu halal al-habi yang berarti benang kusut terusai kembali, halla al-maa yang berarti air keruh diendapkan dan halla as-syai yang berarti halal sesuatu. Ketiga makna tersebut dapat diartikan semua kesalahan melebur, hilang dan kembali seperti sedia kala. Kegiatan ini menjadi tradisi di Indonesia untuk memperpanjang tali silaturahim, meminta maaf dan memaafkan kesalahan-kesalahan dimasa lalu.
Acara ini juga sudah menjadi bagian dari tradisi keluarga besar Universitas Pendidikan Indonesia setiap tahunnya. Silaturahim Idul Fitri keluarga besar Universitas Pendidikan Indonesia ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2024 di Gedung Achmad Sanusi, Universitas Pendidikan Indonesia. Acara dimulai dengan Mushafahah antar sesama civitas akademika, karyawan dan pimpinan Universitas Pendidikan Indonesia. Kemudian tamu undangan masuk dan menempati tempat yang telah disediakan. Sebelum acara dimulai, tamu undangan disuguhkan dengan hiburan yang dipersembahkan oleh Mahasiswa dan Mahasiswi dari berbagai jurusan di Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia.
Dihari yang spesial ini, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Bapak Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. memberikan sambutan serta sumbangan suara emasnya untuk menghibur seluruh keluarga besar Universitas Pendidikan Indonesia. Perlu diketahui juga, bapak Rektor merupakan seorang penyanyi handal dengan nama panggung “Kang Duding”. Kemudian acara dilanjutkan dengan menghadirkan penceramah hebat yaitu Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Bapak Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag. yang menyampaikan tentang makna hari raya Idul Fitri dan Halal Bihalal.
Setelah acara selesai keluarga Museum Pendidikan Nasional melakukan foto bersama di Gedung Museum Pendidikan Nasional untuk mengenam momen tersebut.
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia maupun Kepala Museum Pendidikan Nasional sangat berharap bahwa moment Idul Fitri bisa menjadikan pribadi setiap individu menjadi lebih baik lagi, pribadi yang pemaaf bukan sekedar pada moment tertentu.
Idul Fitri adalah perayaan sebuah kemenangan. Namun bukan kemenangan karena kompetisi. Sehingga tidak perlu dirayakan secara berlebihan. – Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. M. Solehudin, M.Pd., M.A