“Perlunya para Dosen itu adanya sebuah media untuk hilirisasi riset, itu sesuatu yang punya nilai bukan hanya publikasi dan sosialisasi ke publik tetapi harus punya nilai ekonomi yang dikenal dengan komersialisasi”, pernyataan itu dilontarkan oleh Kepala Museum Pendidikan Nasional (Museum Diknas) Dr.Leli Yulifar, M.Pd. saat ditanya oleh awak media perihal latar belakang pembuatan Augmented Reality (AR) yang menjadi salah satu dari konten terbaru di Museum Diknas.
Menurut beliau selain membuat publikasi dan sosialisasi, hasil risep pun bisa menjadi alat untuk mendatangkan keuntungan secara ekonomi, oleh sebab itu Museum Diknas bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Dosen dan para pengembang teknologi menghadirkan (AR) berupa film dokumenter serta teknologi lain yang memungkinkan pengunjung bisa merasakan sensasi berbeda serta menikamati segala macam koleksi museum dalam genggaman telepon genggam berbasis Augmented Reality serta Artificial Intelegent.