Skip to content
Home » Blog » Portugis, Pelopor Penyebaran Agama Katolik di Nusantara

Portugis, Pelopor Penyebaran Agama Katolik di Nusantara

Litografi Kedatangan Bangsa Portugis di Nusantara

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani mendorong adanya pelayaran bangsa barat menuju dunia timur untuk mencar irempah-rempah salah satunya adalah bangsaPortugis. BangsaPortugis adalah salah satu bangsa yang paling berani dalam mengarungi Samudra. Mereka mempunyai teknologi yang modern dalam membuat kapal-kapal dapat berlayar dengan cepat sertadibekali dengan pengetahun geografi dan astronomi yang telah mereka pelajari dari bangsa Arab

Pada awal abad ke-16, bangsaPortugis menjadi bangsa barat yang pertama datang ke Indonesia. Tujuan dan misi bangsa Portugis ke Indonesia adalah untuk berdagang dan melaksanakan misi 3G yaitu, gold(kekayaan), glory(kejayaan), dan gospel(agama). Bangsa Portugis ingin menguasai perdagangan Timur-Barat dan menguasai bandar dan daerah strategis yang menjadi mata rantai perdagangan. Bangsa Portugis menetap di Maluku yang merupakan wilayah penghasil rempah-rempah. Selain berdagang, Portugis melakukan misi gospel dengan menyebarkan  gama Katholik.

Dalam menyebarkan agama Katholik, bangsa Portugis menggunakan beragam metode salah satunya adalah dengan mendirikan sekolah atas dasar ide dari seorang misionaris yang bernama Franciscus Xaverius. Sekolah misionaris pertama berdiri pada tahun 1536 di Ternate. Sekolah itu mendidik siswanya untuk menjadi seorang misionaris.Selain itu, sekolah seminari juga didirikan untu kanak-anakdari kaum bangsawan pribumi di Maluku oleh Antonio Galvano. Di Pulau Sohor juga berdiri sekolah yang sama, muridnya mencapai 50 orang. (Riska &Hudaidah, 2021: 827)

Kurikulum yang  digunakan pada masa itu terdiri dari pelajaran agama katolik, membaca, menulis dan berhitung. Sekolah-sekolah yang didirikan oleh Portugis menggunakan Bahasa Latin sebagai bahasa pengantar. Namun, bahasa tersebut juga menjadi kendala dalam  proses pembelajaran karena tingkat kesulitannya.

Penyebaran agama Katolik dan penyelenggaran pendidikan di Maluku tidak banyak mengalami kemajuan. Hal itu terjadi karena hubungan bangsa Portugis dengan Sultan Ternate yang buruk karena Portugis melakukan kristenisasi dengan cara yang tidak sopan serta adanya bangsa Spanyol, Inggris dan Belanda. ( Ricklefs, 2008: 45) Pengaruh yang dibawa Portugis ketika menyebarkan agama Katolik yaitu balada keroncong yang diiringi dengan gitar dar kebudayaan Portugis. Selain itu, banyak kata serapan yang berasal dari bahasa Portugis seperi bendera, meja, bola, boneka, dan lain sebagainya. Dan di Ambon banyak ditemukan marga yang berasal dari Portugis seperti Costa, da Silva, Rodrigues, Mendoza, Gonsalves, dan  lain-lain.

Referensi :

M.C. Ricklefs. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi

Riska & Hudaidah. (2021). Sistem Pendidikan di Indonesia Pada Masa Portugis dan Belanda. Jurnal Ilmu Pendidikan. 3(3). 824-829