Skip to content
Home » Blog » Sosialiasi Program Pembelajaran Masa Lampau

Sosialiasi Program Pembelajaran Masa Lampau

Badan Pengelola dan Pengembangan Usaha Universitas Pendidikan Indonesia (BPPU UPI) bekerja sama dengan Museum Pendidikan Nasional (Museum Diknas) mengadakan rapat sosialisasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang bertempat di ruang rapat Kepala Museum Diknas UPI, Jumat, 07 Juli 2023. Turut hadir juga dalam rapat tersebut, Brigjen TNI Toto Nurwanto, S.1.P., M.Si;, Kol Inf Agus Wuryanto, S.Sos., M.Si., CFrA., Letkol Arh Kusnadi, S.T., M.T., etkol Inf Sanyoto., Mayor Arh Soni Simanjuntak., Direktur Direktorat Pendidikan UPT, Kepala Divisi Pengembangan Kurikulum UPI, Kepala Divisi Kerja Sama dan Pengelolaan Usaha BPPU UPI.

Rekognisi pembelajaran lampau atau RPL juga dikenal sebagai pengakuan pembelajaran sebelumnya, adalah konsep yang mengakui dan memanfaatkan pengalaman masa lalu seseorang dalam konteks pendidikan dan pembelajaran. Dalam era digital dan inovasi teknologi yang terus berkembang, pendekatan ini semakin mendapatkan perhatian dan dianggap sebagai alat yang efektif dalam mendorong kesinambungan dan kemajuan pembelajaran seumur hidup.

Pendidikan tradisional sering kali terfokus pada pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman formal di dalam ruang kelas. Namun, setiap individu memiliki beragam pengalaman di luar lingkungan akademik yang berpotensi berharga dan dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran. Rekognisi pembelajaran lampau bertujuan untuk mengenali dan menghargai pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperoleh melalui pengalaman hidup, baik itu melalui pekerjaan, sukarelawan, atau kegiatan lainnya.

Salah satu manfaat utama dari rekognisi pembelajaran lampau adalah seseorang dimungkinkan untuk mempercepat proses pembelajaran dengan diakuinya pendidikan non-formal, pengalaman dan keterampilan setiap individu sebagai modul yang bisa dipergunakan dalam program pendidikan formal. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi biaya pendidikan dan membantu individu mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien.

RPL juga dapat memberikan motivasi yang lebih besar kepada individu yang belajar. Dengan melihat pengalaman mereka dihargai dan diakui, mereka merasa dihormati dan termotivasi untuk terus belajar dan berkembang. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka, karena mereka menyadari bahwa pengetahuan dan keterampilan mereka memiliki nilai yang diakui secara resmi.

Namun, rekognisi pembelajaran lampau juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah bagaimana mengukur dan mengevaluasi pengalaman yang tidak terstruktur dan tidak formal. Sistem yang efektif untuk mengakui pembelajaran lampau perlu didasarkan pada pedoman dan kriteria yang jelas, serta melibatkan proses penilaian yang adil dan objektif.

Dalam era digital, platform pembelajaran online dan sertifikasi non-formal semakin memainkan peran penting dalam mendukung rekognisi pembelajaran lampau. Platform ini menyediakan akses ke pelatihan dan pembelajaran yang relevan dengan berbagai bidang, dan memberikan sertifikasi yang dapat diakui oleh lembaga pendidikan dan pemberi kerja.

Secara keseluruhan, rekognisi pembelajaran lampau menawarkan potensi besar dalam mengoptimalkan pengalaman dan pengetahuan individu, serta meningkatkan kesinambungan pembelajaran seumur hidup. Dengan mengintegrasikan pengalaman masa lalu dalam konteks pendidikan, individu dapat mencapai kemajuan yang lebih cepat dan efisien, sambil merasa dihargai dan termotivasi. Penting bagi sistem pendidikan untuk terus mengembangkan dan mengimplementasikan pendekatan yang memungkinkan pengakuan pembelajaran lampau yang adil dan berkelanjutan, untuk memastikan bahwa potensi dan kapasitas setiap individu diperhitungkan dan dihargai dalam proses pembelajaran.