Skip to content
Home » Blog » Tokoh Pendidikan Perempuan Selain R.Dewi Sartika dan R.A.Kartini

Tokoh Pendidikan Perempuan Selain R.Dewi Sartika dan R.A.Kartini

  • admin 

Mendirikan Sekolah Kautamaan Istri (SKI) pada tahun 1911 setelah berhasil mendukung usaha Dewi Sartika mendirikan Sakola Kautamaan Istri Lasmingrat praktis tidak pernah kedengaran, Namanya tidak pernah disebut baik dalam sejarah pergerakan kaum perempuan atau Wanita, maupun dalam sejarah Nasional Indonesia.

Lahir 29 Maret tahun1854 di Garut Jawa barat, Biografi R.A.Lasminingrat berada di salahsatu konten Museum Pendidikan Nasional pada konten Tokoh-Tokoh Pendidikan Nasional. Terdapat 8 pahlawan yang berkiprah di bidang Pendidikan salahsatunya R.A.Lasminingrat.

Perjuangan Lasminingrat diawali dari dunia kepenulisan. Salah satunya buah tangannya dengan menerbitkan buku Carita Erman yang merupakan terjemahan dari Christoph von Schmid, kemudian Warnasari atawa roepa-roepa dongeng. Kedua karyanya tersebut telah menjadi salah satu buku pelajaran bukan saja di Garut, tetapi tersebar hingga daerah luar jawa yang diterjemahkan dalam Bahasa Melayu.

Biografi dan Patung R.A.Lasminingrat pada konten Tokoh-Tokoh Pendidikan Nasional Museum Pendidikan Nasional UPI (dok : deviani ramdhania)

Lasminingrat memiliki kecerdasan luar biasa, mendapat Pendidikan di sekolah Belanda di daerah Sumedang. Ia berhasil menyadurkan banyak cerita karya Grimm yang popular di Eropa. Tujuan penyadurannya itu tidak lain agar kaumnya dapat membaca karya-karya penulis Eropa tersebut dan mengambil hikmahnya oleh kaum perempuan Sunda.

Selama di Sumedang, Lasminingrat diasuh oleh teman Belanda ayahnya, Levyson Norman. Karena didikan Norman, Lasminingrat tercatat sebagai perempuan pribumi satu-satunya yang mahir dalam menulis dan berbahasa Belanda pada masanya.

Beberapa tulisannya yang masih banyak ditemukan sebagai buku bacaan di Sekolah Rakyat atau Sekolah Dasar di Jawa Barat. Disamping itu jejak Lasminingrat masih dapat dilihat dari sekolah hasil perjuangannya, yang kini masih berdiri di salah satu sudut kota Garut. Bangunan sekolah itu oleh pemerintah provinsi telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan yang dilindungi atau dengan kata lain termasuk kategori Bangunan Cagar Budaya (BCB) di kota Garut.